Sebuah jalan, baik itu jalan raya ataupun area jalan pejalan kaki, harus memiliki penanda yang membedakan jalur masing-masing sehingga para pengguna jalan dapat mengerti. Pada jalur jalan raya kita dapat melihat adanya lajur jalan dan trotoar sebagai pembeda antara jalur kendaraan bermotor dengan pejalan kaki.
Perbedaan ketinggian pada jalur jalan dengan trotoar dapat menjadi penanda paling jelas. Pada area taman, perbedaan ketinggian level tanah juga ditandai dengan sebuah pembatas. Pembatas tersebut dikenal dengan nama kanstin beton atau kerb.
Terdapat berbagai jenis kanstin beton yang sering kita temui pada lingkungan sekitar kita. Perbedaan masing-masing jenis kantin didasarkan pada ketinggian kanstin. Bentuk dasar kanstin adalah persegi panjang dengan bagian samping berbentuk trapesium. Bagian yang telihat persegi panjang adalah bagian depan yang peletakannya mengarah ke jalur lalu lintas.
Berikut ini adalah jenis kanstin yang di gunakan di Indonesia berdasarkan SNI 2442-2008.
1. Kanstin Beton Type Tegak


Tipe tegak lainnya adalah tipe tegak dengan bukaan. Bukaan adalah sebuah inlet yang berhubungan dengan drainase jalan. Untuk tipe tegak horisontal letak inlet terdapat pada bagian horisontal dengan ukuran 300×150 cm. Pada bagian tegak tanpa horisontal bagian inletnya terdapat pada bagian depan bawah dengan ukuran yang sama 300×150 mm untuk mengalirkan air ke jalur parit.
Kanstin yang beredar di pasaran mayoritas adalah kanstin tegak dengan penamaan yang berbeda sesuai dengan fungsinya. Kanstin taman, trotoar, DKI dan car stopper beton termasuk dalam kanstin tegak yang memiliki ketinggian, panjang dan lebar berbeda tiap jenisnya.


2. Kanstin Beton Type Miring


3. Kanstin Beton Type Peninggi

Tipe ini mirip dengan kanstin beton tipe miring, hanya saja bentuknya sedikit di desain lebih landai dan lebih rendah daripada kantein tipe miring. Kantin jenis ini banyak kita jumpai pada area boulevard kompleks perumahan mewah.
Untuk kanstein type peninggi juga tersedia dalam 2 model, yaitu model standar (tanpa lubang air) dan satu lagi model inlet (lubang air).
4. Kanstin Beton Type Penghubung
- Untuk menghubungkan kansteen tegak yang memiliki horisontal dengan kanstin peninggi tanpa inlet. Kanstin yang digunakan ada dua yakni kanstin penghubung pertama untuk menghubungkan tipe tegak dengan penghubung kedua, kemudian dari penghubung kedua di hubungkan ke kanstin peninggi. Selisih ketinggian antara kanstin tegak dengan kanstin peninggi hingga 15 cm, sehingga dibutuhkan dua buah kanstin penghubung agar perpindahannya tidak terlalu curam. Untuk kemiringan ke arah kanan ditandai dengan huruf T. Jadi, penghubung pertama dinamai D11T sedangkan penghubung kedua ditandai dengan D12T.


- Penghubung antara kanstin tegak dengan kanstin peninggi tetapi arah kemiringan ke kiri juga menggunakan dua kanstin seperti diatas. Ditandai dengan huruf N dibelakangnya. Ketinggian dan penyambungannya sama seperti kanstin T.
- Kanstin beton penghubung ketiga adalah penghubung antara kanstin miring dengan kanstin peninggi. Untuk penamaannya sama dengan kanstin penghubung kanstin tegak. Untuk arah kemiringan ke kanan ditandai dengan huruf T dan kemiringan ke arah kiri ditandai dengan huruf N.
Bagaimana Kami Dapat Membantu Anda?
Informasi produk & cara pemesanan, hubungi kami via WhatsApp!