Batu split adalah bahan bangunan yang umumnya digunakan sebagai bahan campuran pembuatan beton.
Pengertian Batu Split
Batu split juga kerap dipanggil batu belah karena dihasilkan dengan cara membelah batu yang berukuran besar.
Proses pembelahan ini bisa dilakukan secara manual atau menggunakan stone crusher, sebuah mesin penghancur.
Nah, setelah proses tersebut, tentunya akan dihasilkan bongkahan batu-batu kecil dengan berbagai macam ukuran.
Batu-batu ini tidak akan langsung digunakan, tetapi akan disortir terlebih dahulu berdasarkan ukurannya karena setiap ukuran memiliki fungsi yang berbeda.
Dan berikut ini klasifikasi batu split berdasarkan ukurannya.
Lihat juga: Pengertian Batu Belah dan Kegunaannya
Ciri-ciri dan Macam-macam Ukuran Batu Split
1. Batu Split Agregat A
Batu split agregat A masuk ke golongan batu sirtu.
Sama seperti namanya, batu sirtu terdiri dari pasir dan batu.
Bahan pembentuknya juga terdiri dari berbagai ukuran batu split, yaitu pasir ukuran 10-20 mm, batu ukuran 20-30 mm, dan batu ukuran 30-50 mm.
Proporsi dari setiap batu disesuaikan dengan penggunaannya.
Penggunaan batu split agregat A banyak ditemui sebagai bahan pengecoran dinding dan campuran beton cor.
2. Batu Split Agregat B
Hampir sama dengan batu split agregat A, batu split jenis ini juga masuk kategori batu sirtu.
Campurannya terdiri dari pasir dan batu.
Ukuran dari bahan pembentuknya pun sama, yaitu pasir ukuran 10-20 mm, batu ukuran 20-30 mm, dan batu ukuran 30-50 mm.
Hanya saja, jenis batu split agregat A mengandung tanah, yang mana ini menjadi pembeda dengan batu split agregat A.
Proporsi dari setiap campuran juga disesuaikan dengan penggunaannya.
Kebanyakan jenis batu ini digunakan sebagai material awal perkerasan jalan.
3. Batu Split Agregat C
Batu split agregat C terdiri dari beberapa bahan pembentuk, yaitu abu pasir, tanah, dan berbagai ukuran batu split dengan komposisi sembarang.
Batu split agregat C juga sering disebut sebagai batu alas.
Penggunaannya banyak ditemui sebagai bahan timbunan pengurugan lahan, proyek reklamasi, dan lain sebagainya.
4. Ukuran Batu Split 30-50 mm (Batu Split 3/5)
Batu split ini masuk ke dalam kategori batu split yang memiliki ukuran besar.
Umumnya, material batu split ini banyak digunakan sebagai campuran bahan dasar jalan sebagai alas dari material lainnya.
Kita dapat jumpai penggunaannya pada penyangga bantalan kereta api, pemberat pipa dasar laut, dan campuran beton cor pemecah ombak.
5. Batu Split Ukuran 20-30 mm (Batu Split 2/3)
Ukuran batu split ini biasa dimanfaatkan sebagai bahan pengecoran lantai dan pengecoran horizontal sejenisnya.
6. Batu Split Ukuran 10-20 mm (Batu Split 1/2)
Karena ukurannya yang sedang, batu split golongan 10-20 mm ideal untuk campuran berbagai macam konstruksi, dari konstruksi ringan sampai konstruksi berat.
Batu split golongan 10-20 mm banyak digunakan sebagai campuran beton cor untuk bangunan-bangunan.
Seperti bantalan kereta api, landasan pesawat udara, pelabuhan dan dermaga, jembatan, dan lain sebagainya.
7. Jenis Batu Split 5-10 mm (Batu Screening)
Ukuran batu split kategori 5-10 cm umumnya digunakan sebagai campuran dalam proses perkerasan jalan, bisa untuk jalan dengan volume ringan maupun berat.
8. Batu Split Ukuran 0-5 mm (Abu Batu)
Golongan batu split dengan ukuran yang sangat kecil diantara yang lainnya.
Karena ukuran yang kecil dan teksturnya yang lembut, batu split ukuran 0-5 mm sering disebut sebagai abu batu.
Sama seperti ukuran sebelumnya, batu split ini juga bisa digunakan sebagai campuran dalam pekerjaan jalan.
Selain itu, bisa juga dimanfaatkan sebagai pengganti pasir.
Lihat juga: Pengertian dan Aneka Jenis Genteng Beton
Sekian artikel mengenai berbagai jenis batu split berdasarkan ukurannya.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan pembaca. Terima kasih.
by : ASIACON – Pabrik Paving Block, U Ditch, Buis beton, Pagar Panel Beton
source : batu split adalah, ukuran batu split, ciri-ciri batu split, batu split 23
