Pengertian Dan Fungsi Aspal
Aspal merupakan salah satu jenis material yang paling familiar karena sangat sering terlihat ketika kita melewati jalan raya di lingkungan sekitar kita.
Bahan bangunan dari jenis aspal memang acapkali digunakan dalam sebuah proyek konstruksi jalan atau sirkulasi, seperti halnya beton maupun paving block.
Dari segi definisinya, aspal adalah sebuah senyawa hidrokarbon yang dipadu dengan senyawa sulfur, oksigen dan klor di dalamnya, di mana diproduksi dan dikelola dari bahan alam berupa minyak bumi.
Fungsi utama aspal adalah sebagai bahan pengikat dan pelapis permukaan tanah yang penggunaannya dicampur dengan senyawa lain seperti bitumen dan mineral.
Sehingga di praktek lapangan, bahan jenis aspal akan mengikat batuan dan komponen lain agar tidak terlepas dari permukaan jalan.
Aspal yang berfungsi sebaga pengikat ini memang mendominasi karena sifat alami jenis aspal yang dapat mencair bila dipanaskan dan membeku bila suhu aspal sudah turun.
Cek Disini: Harga Pengaspalan Jalan Terbaru
Jenis Aspal Berdasarkan Proses Pembuatannya
Jenis aspal sendiri bermacam-macam, ada aspal dari alam, aspal buatan hasil distilasi hingga aspal yang dimodifikasi.
Berikut ini adalah penjabaran dari masing-masing jenis aspal tersebut.
A. Aspal Alam
Material aspal yang berasal dari alam didapat dari proses alami, baik dari gunung aspal maupun dari danau.
- Aspal batu
Aspal gunung juga sering disebut dengan aspal batu. Di Indonesia, sumber daya alam aspal terbesar didapat dari pulau Buton yang gunung aspalnya dikenal dengan sebutan asbuton. Batuan aspal memiliki kanungan antara 12% hingga 35% aspal dari massa keseluruhan. Pemakaian aspal dari batuan harus mengalami proses ekstraksi yang kemudian dicampur dengan minyak pelunak. - Aspal danau
Sedangkan di belahan dunia lain, aspal danau akan banyak ditemukan di pulau Trinidad dan Venezuela yang aspalnya memiliki campuran mineral, bitumen serta bahan organik lain. Angka penetreasi dari jenis aspal danau memiliki tingkat yang rendah dan titik lembek yang cukup tinggi. Oleh sebab itu penggunaan aspal danau akan dicampur dengan aspal keras agar mendapatkan tingkat penetrasi yang diinginkan.
B. Aspal Hasil Distilasi
Aspal buatan dari hasil distilasi merupakan proses penyulingan minyak mentah.
Proses ini merupakan proses di mana terjadinya pemisahan berbagai macam fraksi dari minyak mentah tersebut.
Pada setiap tingkat temperature tertentu dari proses distilasi akan dihasilkan berbagai macam produk berbasis minyak.
Beberapa jenis aspal yang dihasilkan dari proses distilasi antara lain:
- Aspal cair
Produksi jenis aspal cair didapat dari melarutkan aspal keras dengan pelarut berbasis minyak yang didapat dari proses distilasi. Aspal cair dibedakan menjadi aspal cair cepat mantap (rapid curing) yang bahan pelarutnya cepat menguap, aspal cair mantap sedang (medium curing) yang pelarutnya tidak begitu cepat menguap dan aspal cair lambat mantap (slow curing) yang bahan pelarutnya lambat menguap dengan bahan pelarut solar. - Aspal keras
Merupakan hasil residu dari proses destilasi sederhana dari fraksi ringan yang terkandung dalam miyak bumi. Residu ini dihasilkan dari destilasi hampa pada suhu 480o C atau bervariasi, tergantung dari sumber minyak mentah yang digunakan. - Aspal emulsi
Aspal jenis ini dihasilkan dari proses emulsi aspal keras di mana proses tersebut merupakan proses pemisahkan dan pendispersian partikel aspal keras di dalam air yang sudah mengandung emulsifer. Jenis emulsifer yang digunakan akan mempengaruhi jenis dan kecepatan pengikatan aspal emulsi yang nantinya akan dihasilkan. Hasil dari aspal emulsi tersebut terdapat tiga jenis, antara lain aspal emulsi non ionic (bersifat netral), aspal emulsi kationik (memiliki ion positif) dan aspal emulsi anionic (memiliki ion negatif).
C. Aspal Modifikasi
Modifikasi bahan aspal didapat dengan mencampur aspal keras dengan bahan tambahan.
Bahan campuran tambahan yang populer digunakan adalah polymer hadala, sehingga bahan aspal modifikasi ini sering disebut dengan aspal polymer.
Aspal polimer ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
- Aspal polymer plastomer
Penambahan bahan polymer pada aspal berfungsi untuk meningkatkan sifat fisik campuran aspal dan sifat rheologinya. Jenis polymer plastomer yang banyak digunakan adalah EVA (Ethylene vinyle acetate), Polyethilene dan Polypropilene. - Aspal polymer elastomer
Aspal jenis ini sering digunakan sebagai campuran aspal keras karena dapat memperbaiki sifat rheologi aspal yang meliputi penetrasi, kekentalan, titik lembek dan elastisitas aspal keras. Aspal polymer elastomer jenis SBS (Styrene butadiene sterene), SBR (Styrene butadiene rubber), SIS (Styrene isoprene styrene) dan karet hadala adalah yang umum digunakan sebagai pencampur penambah aspal keras. Penambahan tersebut harus melewati uj laboratorium karena jika berlebihan akan menimbulkan efek negatif pada aspal.
Lihat juga: Kelebihan Paving Block dari Aspal dan Beton
Demikianlah pembahasan kita seputar definisi aspal beserta jenis aspal yang banyak digunakan di Indonesia.
Semoga pembahasan kita kali ini dapat bermanfaat untuk Anda.
by : ASIACON – Pabrik Paving Block, Tutup U Ditch, Buis beton, Pagar Beton Panel, Kanstin.
Sedang Mencari Jasa Pengaspalan Jalan?
Asiacon telah berpengalaman mengerjakan pengaspalan jalan & hotmix, hubungi kami untuk informasi lebih lanjut!
Chat Via WAsource : Jenis Aspal Hotmix, Jenis Aspal Jalan Raya, Pengertian dan Jenis – Jenis Aspal