Kanstin beton merupakan produk precast yang digunakan sebagai batas untuk konstruksi jalan atau paving. Penggunaan kanstin pada jalan memperlihatkan perbedaan jalur kendaraan bermotor dengan jalur pejalan kaki. Fungsi lainnya adalah sebagai bingkai dari jalur paving sehingga paving tidak dapat bergeser atau berubah bentuk.
Konstruksi paving block di jalanan sering mengalami kerusakan, tidak rata atau bahkan terlepas dari jalurnya. Hal tersebut akibat dari bingkai jalur paving yang terlepas, oleh karena itu perlu diperhatikan cara pemasangan kanstin beton yang tepat agar jalur paving tidak mudah rusak.
1. Persiapan Drainase
Setiap konstruksi jalan membutuhkan drainase yang baik untuk dapat membuang air yang jatuh pada area jalan demi menghindari terjadinya genangan air yang dapat merusak konstruksi jalan. Pemasangan kanstin direncanakan harus berjarak 150-200 mm dari tepi tembok atau jalan sebagai jalur air yang turun pada paving. Keberadaan kanstin dapat mengganggu drainase penutup jalan, maka dapat dibuat drainase dengan model cross fall atau longitudinal fall yang diarahkan keluar ataupun juga ke rumput atau taman. Kemiringan yang disarankan adalah 1,5° – 2°.

Gbr. Cross Fall Drainase
2. Pembuatan Alas Kanstin
Permukaan tanah yang akan diletakkan kanstin beton harus dibuatkan alas terlebih dahulu menggunakan rabat beton dengan ketebalan minimal 150mm. Rabat beton merupakan material struktural yang dapat menstabilkan tanah dibawah kanstin, sehingga kanstin tidak mudah turun atau tenggelam. Selain itu, fungsi dibuatnya alas kanstin dari rabat beton yaitu untuk menguatkan susunan antar pasangan kanstin.
3. Penempatan Kanstin Beton
Setelah proses pembuatan alas selesai, maka kanstin dapat diletakkan diatasnya. Prosesnya sama seperti peletakan bata beton, yaitu dengan menggunakan benang untuk meluruskan peletakan kantin. Untuk mengetahui peletakan kanstin telah lurus dapat menggunakan bagian kayu yang lurus atau menggunakan waterpass.
4. Pembuatan Haunching

Gbr. Haunching Kanstin
Proses selanjutnya adalah pembuatan haunching. Proses ini diperlukan untuk mengunci kanstin agar tidak bergeser. Karena apabila kanstin bergeser maka dapat berpotensi merusak konstruksi penutup jalan yang telah dibuat sebelumnya. Haunching diletakkan pada bagian belakang atau diluar dengan ketebalan minimal 75 mm untuk jalan perumahan, 100 mm untuk jalan dan 150 mm untuk jalan raya.
Di Indonesia sendiri, sistem pembuatan haunching kurang begitu populer. Pada umumnya, para pekerja konstruksi pemasangan kerb hanya memberikan adukan campuran beton pada bagian bawah dan naat antar pasangan kanstin. Hal tersebut tidak menjadi masalah selama kita dapat memastikan dudukan pasangan kanstin sudah kokoh dan tidak bergeser.
Terkait: Harga Kanstin Per Meter
5. Finishing Pemasangan Kanstin
Proses terakhir adalah penggunaan mortar untuk menyelimuti kanstin sebagai perekat. Tebal mortar yang digunakan biasanya 12 mm hingga 20 mm. Cara pemasangan kanstin menggunakan mortar hanya dilakukan pada konstruksi penutup jalan yang besar atau penggunaan kanstein dengan dimensi besar. Selain menggunakan mortar, proses finishing juga memerlukan besi dowel yang berfungsi untuk mengikat pelat beton.

Gbr. Peletakan Selimut Mortar
Demikian pembahasan kita mengenai metode pekerjaan pemasangan kanstin beton yang tepat agar tidak terjadi kerusakan. Perlu diperhatikan bahwa pemasangan kansteen tidak dapat dilakukan pada kondisi cuaca yang ekstrem. Selain itu, pekerjaan yang belum terselesaikan harus ditutup agar tidak mengalami perubahan struktur pemasangannya. Semoga bermanfaat.
PT. ASIACON CIPTA PRIMA – Konblok, Kanstin Taman, Uditch, Pagar Panel Beton.
source : #spesifikasi teknis pekerjaan kanstin #metode pelaksanaan kerb pracetak #metode pemasangan kanstin paving
Bagaimana Kami Dapat Membantu Anda?
Informasi produk & cara pemesanan, hubungi kami via WhatsApp!