Cara Mengetahui Mutu Beton
Untuk mendapatkan bangunan dengan kualitas terbaik, harus digunakan mutu beton yang memiliki mutu baik pula dalam pembangunannya.
Beton merupakan salah satu bahan konstruksi pada bangunan yang terdiri dari pasir kasar, pasar halus, semen untuk bahan perekat, dan air untuk mencampur semua bahan.
Beton mempunyai sifat kekuatan terhadap tekanan yang cenderung bermacam dan terletak pada sebuah nilai rataan tertentu.
Nilai kekuatan beton terhadap tekanan ini tergantung dari tingkat keberhasilan dari proses pembuatan beton, yaitu kualitas bahan, pencampuran, pemadatan, pengalaman pekerja, dan hal lain yang menyangkut pembuatan beton.
Dengan adanya perbedaan variasi nilai kekuatan beton terhadap tekanan itulah, maka dibutuhkan sebuah pengendalian pada mutu beton supaya dapat membuahkan hasil yang seragam dan dapat memenuhi standard tertentu.
Sedangkan mutu beton merupakan sebuah istilah yang dilandasi oleh kekuatan beton terhadap tekanan.
Semakin tinggi nilai kekuatan beton terhadap tekanan, maka menunjukkan bahwa mutu beton tersebut semakin tinggi pula.
Pengujian mutu beton merupakan sebuah proses pengetesan pada kekuatan beton terhadap tekanan yang bertujuan dalam mengetahui bahwa beton telah memenuhi standard yang ditentukan atau belum.
Terdapat dua metode perhitungan yang dapat digunakan untuk menentukan mutu beton yaitu menggunakan metode fc’ dan juga karakteristik.
Metode fc’ merupakan perhitungan kekuatan beton terhadap tekanan yang telah diterbitkan oleh SNI pada tahun 2002.
Sedangkan metode karakteristik merupakan cara lama tetapi masih sering diaplikasikan di lapangan dan mendarah daging sehingga sangat sulit untuk ditinggalkan.
Berikut ini akan dijelaskan dua metode yang telah disebutkan diatas secara rinci.
Metode Karakteristik
Metode karakteristik sebuah mutu beton merupakan cara mengetahui nilai kekuatan beton terhadap tekanan yang didapat dari perhitungan statistik beton yang sedang diuji.
Dalam pengujian ini kemungkinan akan ada nilai kekuatan beton terhadap tekanan yang terdapat di bawah penilaian kekuatan beton terhadap tekanan dengan karakteristik yang terbatas dengan 5%.
Untuk pengujiannya, terdapat langkah-langkah dengan menggunakan metode karakteristik yaitu seperti yang dijelaskan sebagai berikut.
- Hal pertama yang harus dilakukan yaitu dengan memasukkan campuran beton ke dalam wadah kubus yang memiliki ukuran 15cm x 15cm x 15cm.
- Kubus tersebut digunakan untuk membuat sampel dengan beberapa beton pengujian.
- Setelah selang waktu selama dua hari cetakan tersebut dibuka lalu direndam ke dalam air dengan waktu berbeda yaitu 7, 14, 21, serta 28 hari.
- Selanjutnya dilakukan pengangkatan lalu diuji satu persatu dari masing-masing sampel beton pengujian.
- Masing-masing sampel beton pengujian nantinya akan membuahkan hasil yang berbeda dan hal tersebut akan mempengaruhi hasil mutu beton yang sedang diuji.
- Oleh karena itu harus dilakukan perhitungan standard deviasi untuk melihat apakah kekuatan beton terhadap tekanan memenuhi ketentuan atau tidak.
Standard deviasi adalah rataan dari tinggi rendahnya nilai penyebaran kekuatan beton terhadap tekanan.
Lihat juga: Pengertian Beton Pracetak Dan Fungsinya
Metode fc'
Metode selanjutnya yang digunakan untuk pengujian mutu beton yaitu dengan memakai sampel beton pengujian yang berbentuk silinder dan berdiameter 15 cm serta tingginya 30 cm.
Pengujian ini biasanya disebut dengan perhitungan metode fc’.
Penyebutan metode tersebut melihat pada persyaratan SNI 2002 yang baru diterbitkan.
Seharusnya metode ini sudah diterapkan pada semua pengujian kekuatan beton terhadap tekanan.
Dalam metode fc’, untuk menentukan mutu beton yaitu dengan menguji sampel beton memakai bantuan mesin tekan.
Mesin tekan yang digunakan akan memberikan massa atau pembebanan.
Perlakuan ini akan berlangsung hingga sampel beton hancur.
Jumlah beban dibagi satuan luas yang bisa membuat beton pengujian tersebut hancur menampilkan nilai kekuatan beton terhadap tekanan.
source : mutu beton
